Hambatan yang paling jelas untuk memodernisasi perusahaan adalah ketidakmampuan untuk menyediakan elemen dasar seperti infrastruktur dan kerangka kerja untuk pengiriman berkelanjutan yang diperlukan untuk kontainerisasi dan otomatisasi. Organisasi harus menyadari kekuatan dan kemampuan sistem mereka untuk memodernisasi dengan mulus. Modernisasi mungkin terdengar seperti tugas yang mudah, tetapi ada banyak faktor yang menentukan hasilnya. Tidak semua teknologi cocok untuk semua bisnis dan penting bagi mereka untuk memilih yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis mereka. Modernisasi harus selalu menjadi sarana untuk mencapai tujuan karena mengadopsi teknologi baru yang secara positif mengubah bisnis organisasi. Adanya hambatan ini menunjukkan beberapa faktor kunci yang harus ditangani organisasi sambil mempertimbangkan modernisasi sistem warisan.
1. Alat migrasi harus kompatibel dengan teknologi saat ini
Tim pengembangan dapat kewalahan oleh kerumitan saat bermigrasi ke cloud atau mengadopsi arsitektur perangkat lunak baru. Inilah alasan mengapa perusahaan harus menggunakan alat migrasi yang memfasilitasi prosesnya. Implementasi teknologi yang cepat dan mudah sangat penting untuk menghindari mempengaruhi operasi saat ini. Migrasi menjadi lebih mudah dengan alat migrasi dan modul siap pakai yang memungkinkan perusahaan untuk memigrasikannya dengan mulus. Namun, organisasi selalu dapat memilih untuk menulis ulang seluruh kode untuk aplikasi mereka berdasarkan arsitektur baru. Ini dapat menghabiskan banyak uang dan sumber daya, tetapi terkadang aplikasi yang dibuat khusus akan memberi Anda keunggulan kompetitif.
2. Analisis ROI
Modernisasi bukanlah tugas yang sederhana. Oleh karena itu penting bagi bisnis untuk melakukan analisis menyeluruh dan memastikan tugas tersebut akan menguntungkan di masa depan. Setiap investasi yang dilakukan oleh suatu organisasi harus sesuai dengan tujuan bisnis jangka panjang dan jangka pendek. Menghitung Pengembalian Investasi adalah pendekatan objektif untuk membuat keputusan. Keputusan untuk memodernisasi sistem lama yang melibatkan berbagai faktor seperti kebutuhan perusahaan, kepatuhan cloud, serta risiko dan kendala.
3. Analisis biaya
Memelihara sistem akan lebih mahal daripada memodernisasi sistem. Organisasi besar biasanya menghabiskan banyak uang hanya untuk memelihara sistem warisan. Ini karena mereka dibangun untuk kebutuhan yang tidak lagi relevan. Dalam upaya untuk memodernisasi, organisasi harus menahan diri untuk tidak mengganti seluruh infrastruktur mereka. Sebaliknya, mereka harus menggunakan hanya memodernisasi aplikasi yang dianggap penting untuk bisnis. Melakukannya akan menghemat banyak waktu dan sumber daya.
4. Ketersediaan anggaran
Anggaran suatu organisasi harus memiliki dana yang cukup dialokasikan untuk modernisasi. 44% perusahaan menyebutkan prioritas bersaing sebagai hambatan utama modernisasi. Rencana fiskal yang baik yang mengakui kebutuhan untuk memodernisasi dan menghubungkannya dengan transformasi bisnis adalah wajib untuk modernisasi yang berhasil. Keterbatasan anggaran selama setengah jalan menuju proses modernisasi akan sangat menghambat kinerja aplikasi dan membuat segalanya menjadi rumit. Kurangnya strategi modernisasi yang jelas adalah alasan perusahaan tidak menyediakan modernisasi dengan baik dan ini adalah salah satu alasan utama perusahaan meninggalkan modernisasi di tengah jalan. Ketidaktersediaan anggaran dapat merusak upaya modernisasi dan pada akhirnya mengakibatkan kerugian bisnis.
5. Risiko dan Kendala Waktu
Risiko bisnis yang dapat timbul akibat terhambatnya operasi selama modernisasi dan organisasi harus siap menghadapinya. Kendala di sisi lain dapat berkisar dari anggaran rendah hingga tenggat waktu untuk rilis. Sementara dana yang tidak mencukupi dapat berisiko ditinggalkan, tidak memiliki infrastruktur yang tepat untuk otomatisasi dapat menunda rilis. Meskipun penggunaan kerangka kerja dan otomatisasi dapat mempersingkat waktu untuk memodernisasi, mungkin masih ada kendala waktu dan risiko yang terkait dengan modernisasi. Sistem lama yang berevolusi selama bertahun-tahun biasanya rumit dan rekayasa ulang bisa menjadi tugas yang menakutkan. Organisasi harus memiliki strategi yang sangat mudah untuk memungkinkan modernisasi dengan cara yang mulus.
6. Ketersediaan dokumentasi
Setiap strategi modernisasi harus memiliki proses dokumentasi yang baik secara otomatis. Perusahaan harus membangun repositori meta-data untuk aplikasi yang sedang dimodernisasi untuk menemukan dan memproses informasi tentang aplikasi di masa mendatang. Dokumentasi otomatis dapat menghemat banyak upaya untuk tim dokumentasi dan ada platform yang memungkinkan Anda menghasilkan dokumentasi terperinci dari meta-data yang diekstraksi. Proses dokumentasi yang dipikirkan dengan matang akan membantu Anda mengidentifikasi redundansi dan mengevaluasi proses modernisasi di masa depan.
7. Kepatuhan terhadap keseluruhan alat, strategi, dan kepatuhan
Untuk melangkah ke tingkat kedewasaan yang lebih tinggi yang menambah nilai bisnis, perusahaan harus mematuhi strategi yang tepat dan menggunakan alat berkualitas yang mudah digunakan. Selain itu, memiliki kepatuhan yang dimodernisasi akan membantu Anda mengotomatiskan, merampingkan, dan mengoptimalkan manajemen kepatuhan secara keseluruhan. Modernisasi adalah tentang memilih teknologi yang tepat yang sejalan dengan tujuan bisnis. Alat migrasi yang dipilih dan keputusan yang dibuat selama proses harus sejalan dengan strategi dan tim harus mematuhi prosedur yang mengaturnya.
Semoga artikel di atas bermanfaat bagi pembaca, apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai manajemen dan cara mengembangkannya. Silahkan hubungi kami di https://wa.me/6281252982900. Kami siap mendukung anda.