Pajak Penghasilan (PPh) Badan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh oleh badan usaha. Bagi para pelaku usaha, memahami cara penghitungan dan tarif PPh Badan adalah hal yang sangat penting untuk memastikan kewajiban pajak dapat dipenuhi dengan tepat. Seiring dengan berlakunya Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), tarif PPh Badan mengalami perubahan, yang membawa pengaruh langsung pada kewajiban pajak badan usaha di Indonesia. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai tarif, fasilitas, dan contoh perhitungan PPh Badan, serta cara untuk menghitung pajak terutang yang harus dibayar oleh perusahaan.
Mengenal Tarif PPh Badan yang Berlaku
Tarif Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2024 masih menggunakan tarif yang telah diatur dalam UU HPP No. 7 Tahun 2021, yakni sebesar 22%. Meskipun tarif ini sudah berlaku sejak 2022, pemahaman yang mendalam mengenai cara perhitungan serta pengaruhnya terhadap pengusaha sangat penting agar badan usaha tidak mengalami kesulitan saat melaporkan kewajiban pajak mereka.
Di samping itu, UU HPP memberikan kemudahan bagi perusahaan dengan penghasilan tertentu melalui pengurangan tarif pajak. Fasilitas ini bertujuan untuk membantu perusahaan kecil dan menengah agar bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan usaha yang semakin ketat. Adapun fasilitas pengurangan tarif untuk wajib pajak badan usaha dalam negeri sebagai berikut:
- Pengurangan Tarif untuk Perusahaan dengan Peredaran Bruto Tertentu
Wajib pajak badan usaha dalam negeri yang memiliki peredaran bruto hingga Rp50 miliar akan mendapatkan fasilitas pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif normal untuk penghasilan kena pajak (PKP) yang berasal dari bagian peredaran bruto hingga Rp4,8 miliar. Dengan adanya fasilitas ini, perusahaan kecil akan mendapatkan keringanan dalam kewajiban pajaknya. - Fasilitas untuk Orang Pribadi
Bagi wajib pajak orang pribadi yang memiliki peredaran bruto tertentu, terdapat pengecualian terhadap pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal dari peredaran bruto hingga Rp500 juta.
Dengan adanya aturan ini, perusahaan yang memiliki skala usaha kecil dan menengah akan mendapat kemudahan dalam penghitungan pajak mereka, yang dapat meningkatkan daya saing di pasar.

Cara Menghitung PPh Badan
Setelah memahami tarif dan fasilitas yang berlaku, penting bagi pengusaha untuk mengetahui cara menghitung pajak penghasilan badan secara tepat. Penghitungan pajak ini bergantung pada penghasilan kena pajak (PKP) yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang sah. Berikut ini adalah contoh perhitungan yang sederhana untuk membantu Anda memahami cara kerja penghitungan PPh Badan.
Contoh Penghitungan PPh Badan
Memahami cara menghitung Pajak Penghasilan (PPh) Badan dengan benar sangat penting bagi setiap perusahaan. Perhitungan yang akurat akan membantu perusahaan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dan menghindari potensi sanksi.
Contoh Soal 1: PT Sukses Selalu memiliki peredaran bruto sebesar Rp10 miliar pada tahun 2024. Setelah dikurangi biaya, diperoleh penghasilan kena pajak (PKP) sebesar Rp2 miliar. Karena perusahaan ini memiliki peredaran bruto yang tidak melebihi Rp50 miliar, PT Sukses Selalu memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas pengurangan tarif sebesar 50% atas bagian PKP yang berasal dari peredaran bruto hingga Rp4,8 miliar. Maka, penghitungan PPh Badan adalah sebagai berikut:
- Pengurangan tarif: 50% x 22% x Rp2 miliar = Rp220.000.000
- Pajak yang harus dibayar oleh PT Sukses Selalu adalah sebesar Rp220 juta.
Contoh Soal 2: PT Global Makmur, sebuah perusahaan besar dengan peredaran bruto Rp60 miliar, tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas pengurangan tarif pajak. Dengan demikian, penghitungan PPh Badan yang harus dibayar oleh perusahaan ini adalah:
- PPh terutang = Penghasilan bruto x Tarif PPh Badan
- PPh terutang = Rp60 miliar x 22%
- PPh terutang = Rp13,2 miliar
Dalam hal ini, PT Global Makmur harus membayar pajak sebesar Rp13,2 miliar, sesuai dengan tarif yang berlaku.
Perlu diingat bahwa meskipun penghitungan sederhana seperti yang dijelaskan di atas dapat memberikan gambaran umum, pada praktiknya, ada banyak faktor yang harus diperhitungkan dalam laporan SPT PPh Badan, seperti biaya yang dapat dikurangkan, insentif pajak, serta potongan-potongan lain yang berlaku sesuai dengan ketentuan perpajakan.
Pentingnya Pemahaman PPh Badan untuk Perusahaan
Bagi badan usaha, baik itu perusahaan besar maupun kecil, pemahaman mengenai PPh Badan sangat penting untuk memastikan kepatuhan pajak yang baik. Selain itu, perencanaan pajak yang tepat akan menghindarkan perusahaan dari masalah hukum serta memberikan manfaat dalam hal efisiensi biaya.
Pajak yang terutang harus dilaporkan dengan tepat waktu dan benar, serta dibayar sesuai dengan jumlah yang terutang. Kegagalan dalam memenuhi kewajiban ini bisa menyebabkan denda dan bunga yang cukup besar, yang pada akhirnya dapat mengganggu kelangsungan usaha.
Jika Anda memerlukan bantuan lebih lanjut mengenai perhitungan pajak atau pengelolaan kewajiban perpajakan untuk badan usaha Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami di WhatsApp 0818521172. Kami siap membantu Anda menyelesaikan masalah pajak dengan cara yang efisien dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.