Kartu utang adalah salah satu alat pencatatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit dari supplier atau vendor. Kartu utang berisi informasi tentang nama supplier, tanggal transaksi, jumlah utang, pembayaran, dan saldo utang. Kartu utang berguna untuk mengontrol dan memantau utang-utang yang harus dibayar oleh perusahaan.
Baca juga : pengertian dan contoh kartu utang dalam akuntansi
Macam-Macam Utang yang Dicatat dalam Kartu Utang
Utang yang dicatat dalam kartu utang adalah utang yang timbul dari transaksi pembelian secara kredit dari supplier atau vendor. Berdasarkan sumber informasi yang saya dapatkan dari hasil pencarian web, ada beberapa jenis utang yang umum dicatat dalam kartu utang, yaitu:
- Utang dagang: Utang ini terjadi karena perusahaan membeli barang atau jasa secara kredit dari supplier atau vendor tanpa menggunakan surat wesel. Utang dagang biasanya memiliki jangka waktu pembayaran yang relatif singkat, yaitu antara 30 hingga 90 hari. Contoh utang dagang adalah utang pembelian bahan baku, perlengkapan, peralatan, dan lain-lain.
- Utang wesel: Utang ini terjadi karena perusahaan membeli barang atau jasa secara kredit dari supplier atau vendor dengan menggunakan surat wesel. Surat wesel adalah dokumen tertulis yang berisi janji untuk membayar sejumlah uang pada waktu dan tempat tertentu. Utang wesel biasanya memiliki jangka waktu pembayaran yang lebih panjang daripada utang dagang, yaitu antara 3 hingga 12 bulan. Contoh utang wesel adalah utang pembelian mesin, kendaraan, atau tanah.
- Utang biaya: Utang ini terjadi karena perusahaan belum membayar biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan usaha. Biaya-biaya ini termasuk biaya listrik, air, telepon, internet, sewa, gaji karyawan, dan lain-lain. Utang biaya biasanya memiliki jangka waktu pembayaran yang sangat singkat, yaitu pada akhir periode akuntansi. Contoh utang biaya adalah utang gaji karyawan, utang sewa gedung, atau utang listrik.
- Utang pajak: Utang ini terjadi karena perusahaan belum membayar pajak-pajak yang telah dipotong dari pendapatan atau penghasilan perusahaan. Pajak-pajak ini termasuk pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan, dan lain-lain. Utang pajak biasanya memiliki jangka waktu pembayaran yang bervariasi tergantung pada jenis dan ketentuan pajaknya. Contoh utang pajak adalah utang PPh pasal 21, utang PPN, atau utang PPh pasal 25.
Informasi lebih lengkap : klik di SINI
Kesimpulan
Kartu utang adalah salah satu alat pencatatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit dari supplier atau vendor. Kartu utang berisi informasi tentang nama supplier, tanggal transaksi, jumlah utang, pembayaran, dan saldo utang. Kartu utang berguna untuk mengontrol dan memantau utang-utang yang harus dibayar oleh perusahaan.
Jenis-jenis utang yang dicatat dalam kartu utang adalah utang dagang, utang wesel, utang biaya, dan utang pajak. Masing-masing jenis utang memiliki karakteristik dan contoh yang berbeda-beda.
Semoga bermanfaat bagi pembaca, apabila pembaca tidak sekedar hanya menggunakan kartu hutang dan piutang, serta ingin menggunakan sistem, silahkan hubungi kami untuk mendapatkan software yang secara modern bisa memberikan solusi digital dalam merangkum laporan keuangan perusahaan. Hubungi kami di SINI. Atau email ke groedu@groedu
Semoga bermanfaat bagi pembaca, apabila ingin mendapat informasi lebih lanjut atau informasi mengenai pelatihan seperti :
- Profesional gromming & Negosiasi
- Handling objection & technique closing
- Body language in selling skill
- Sales territory management
- Mengelola piutang penjualan
- Sales supervisory management
- Leadership & Managerial skill
- Distributorship management
- Trik menembus Target
Silahkan hubungi kami di 081252982900. Atau KLIK DI SINI untuk dapatkan VIDEONYA.