Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Neraca terdiri dari tiga komponen utama, yaitu aset, kewajiban, dan modal. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan. Kewajiban adalah kewajiban perusahaan untuk membayar atau menyerahkan aset kepada pihak lain. Modal adalah hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban.
Neraca dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan jenis, tergantung pada tujuan dan kebutuhan pengguna informasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis neraca yang sering digunakan dalam akuntansi, yaitu neraca lajur, neraca perdagangan, neraca saldo, dan neraca skontro dan stafel.
Baca juga : enis – jenis laporan keuangan apa saja yang dipakai di perusahaan
Neraca Lajur
Neraca lajur adalah neraca yang digunakan untuk menganalisis saldo dalam akun yang berbeda, baik sebelum maupun sesudah penyesuaian. Neraca lajur biasanya memiliki 10 kolom atau lebih, tergantung pada jumlah akun yang dianalisis. Kolom-kolom tersebut antara lain adalah:
- Kolom nomor akun
- Kolom nama akun
- Kolom saldo awal debit
- Kolom saldo awal kredit
- Kolom mutasi debit
- Kolom mutasi kredit
- Kolom saldo setelah mutasi debit
- Kolom saldo setelah mutasi kredit
- Kolom penyesuaian debit
- Kolom penyesuaian kredit
- Kolom saldo setelah penyesuaian debit
- Kolom saldo setelah penyesuaian kredit
Neraca lajur terbagi menjadi beberapa jenis, seperti neraca lajur umum, neraca lajur terperinci, neraca lajur audit, dan neraca lajur dengan 12 kolom.
Baca juga : cara membuat laporan keuangan dan neraca perusahaan untuk keperluan perpajakan
Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah neraca yang menunjukkan selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara dalam periode tertentu. Neraca perdagangan dapat menunjukkan kondisi perekonomian suatu negara, apakah mengalami surplus, defisit, atau seimbang. Neraca perdagangan dihitung dengan rumus:
neraca perdagangan = nilai ekspor – nilai impor
Nilai ekspor adalah nilai barang dan jasa yang dijual oleh suatu negara ke negara lain. Nilai impor adalah nilai barang dan jasa yang dibeli oleh suatu negara dari negara lain. Jika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor, maka negara tersebut mengalami surplus perdagangan. Jika nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor, maka negara tersebut mengalami defisit perdagangan. Jika nilai ekspor sama dengan nilai impor, maka negara tersebut mengalami seimbang perdagangan.
Neraca Saldo
Neraca saldo adalah neraca yang menunjukkan kesesuaian antara total debit dan total kredit dalam buku besar. Neraca saldo dibuat untuk menemukan kesalahan dalam pencatatan transaksi dan mempersiapkan laporan keuangan lainnya. Neraca saldo terbagi menjadi beberapa jenis, seperti neraca saldo sebelum penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, dan neraca saldo setelah penutupan .
Neraca saldo sebelum penyesuaian adalah neraca saldo yang dibuat sebelum melakukan penyesuaian akuntansi. Penyesuaian akuntansi adalah proses mengubah saldo akun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Penyesuaian akuntansi dilakukan untuk mencerminkan transaksi atau kejadian yang belum dicatat atau belum dicatat dengan benar.
Neraca saldo setelah penyesuaian adalah neraca saldo yang dibuat setelah melakukan penyesuaian akuntansi. Neraca saldo setelah penyesuaian digunakan untuk menyusun laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.
Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang dibuat setelah melakukan penutupan akuntansi. Penutupan akuntansi adalah proses mengosongkan saldo akun pendapatan, beban, dan laba bersih ke akun modal. Penutupan akuntansi dilakukan untuk memulai periode akuntansi berikutnya dengan saldo nol.
Informasi lebih lengkap : klik di SINI
Neraca Skontro dan Stafel
Neraca skontro dan stafel adalah neraca yang menyajikan aset, kewajiban, dan modal dalam bentuk horizontal atau vertikal. Perbedaan antara kedua bentuk ini adalah pada susunan kolomnya. Neraca skontro memiliki dua kolom, yaitu kolom aset di sebelah kiri dan kolom kewajiban dan modal di sebelah kanan. Sedangkan neraca stafel memiliki tiga kolom atau lebih, yaitu kolom aset di atas, kolom kewajiban di tengah, dan kolom modal di bawah .
Neraca skontro dan stafel memiliki persamaan dalam hal jumlah total aset harus sama dengan jumlah total kewajiban dan modal. Hal ini sesuai dengan persamaan akuntansi, yaitu:
aset = kewajiban + modal
Neraca skontro dan stafel digunakan untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan, seperti likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.
Kesimpulan
Neraca adalah laporan keuangan yang penting untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan. Neraca dapat disajikan dalam berbagai jenis, tergantung pada tujuan dan kebutuhan pengguna informasi. Beberapa jenis neraca yang sering digunakan dalam akuntansi adalah neraca lajur, neraca perdagangan, neraca saldo, dan neraca skontro dan stafel. Setiap jenis neraca memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, pengguna informasi harus memahami karakteristik dan fungsi dari masing-masing jenis neraca agar dapat menginterpretasikan dan memanfaatkan informasi yang disajikan dengan tepat.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin belajar lebih lanjut tentang jenis-jenis neraca dalam akuntansi. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis.

Semoga bermanfaat bagi pembaca, apabila ingin mendapat informasi lebih lanjut atau informasi mengenai pelatihan seperti :
- Profesional gromming & Negosiasi
- Handling objection & technique closing
- Body language in selling skill
- Sales territory mnanagement
- Mengelola piutang penjualan
- Sales supervisory management
- Leadership & Managerial skill
- Distributorship management
- Trik menembus Target
Silahkan hubungi kami di 081252982900. Atau KLIK DI SINI untuk dapatkan VIDEONYA.