Bagi rata-rata orang dewasa Indonesia gambaran tentang masyarakat akan Jepang agak sering mendua. Seperti yang kita tahu Indonesia mengalami penjajahan selama 3 setengah tahun , hal ini tentu menggambarkan Jepang sebagai negara keras, brutal dan kejam. Hasil produksi Jepang bagi golongan tua masih dianggap murah, tiruan dan tidak tahan lama. Namun sebaliknya lagi bagi sebagian generasi mudah hasil produksi Jepang merupakan idaman yang sempurna seperti Radio transistor, televisi, kamera, Hp, motor, mobil dan barang-barang lainnya. Bahkan barang Jepang telah berhasil menggeser posisi dan bagian pasar dagang yang berasal dari A.S atau Eropa Barat.Bagi mereka barang produksi Jepang tidak hanya lebih murah, cantik dan praktis tetapi juga tahan lama dan bekasnya masih dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi.
Selama 10 tahun terakhir ini dominasi barang impor dari A.S. dan Eropa barat mulai tergeser oleh impor dari Jepang. Walaupun begitu, dalam barang-barang untuk bahan baku industri dan mesin-mesin berat masih menjadi dominasi A.S dan Eropa Barat. Dalam sektor barang konsumsi kehidupan ekonomi Indonesia seakan-akan telah didominasi Jepang yang menguasai hampir seluruh sektor kehidupan sehari-hari. Bisa dikatakan hanya daun pisang sajalah yang belum "made in japan", tetapi telah terdesak oleh bungkus plastik.
Namun dalam praktek sehari-hari terutama bagi rakyat kebanyakan walau produk Jepang telah mendominasi keperluan hidup sebagian besar rakyat Indonesia, derajat Jepang dipandang tidak begitu istimewa, kecuali kemampuan ekonominya sajalah semata. Fenomena ini cukup menarik. Terutama karena banyak pengusaha Indonesia yang belum begitu tertarik akan sistem dan tekhnik manajemen Jepang. Hal itu mungkin disebabkan kurang tertariknya para pengusaha itu mengkaji lebih dalam sistem manajemen berikut tekhnologi Jepang atau tidak. Maupun karena kurangnya komunikasi serta pengetahuan tentang bagaimana sebenarnya gambaran sistem manajemen Jepang tersebut. Orang Indonesia terutama para manajernya masih lebih gandrung akan manajemen barat ketimbang manajemen Jepang.
Dalam prakteknya sejak tahun 1967 di Indonesia terdapat banyak perusahaan Jepang. Demikian juga perusahaan joint venture Jepang - Indonesia. Dari pemberitaan dikoran-koran disinyalir bahwa banyak perusahaan joint venture tersebut yang kurang harmonis. Kekurang harmonisan itu sering timbul antara lain karena kesulitan komunikasi (bahasa), perbedaan tingkat gaji dan terutama perbedaan sikap atau pandangan tentang disiplin kerja dan sistem manajemen. Orang Jepang bekerja sangat rajin dan sering bekerja hingga larut malam tanpa uang lembur. Sebaliknya orang Indonesia merasa kurang dipercayai dan sering dideskriminasi dalam hal gaji, pangkat dan promosi dibandingkan dengan karyawan Jepang.
Kita kurang tahu pasti apakah sinyalmen ini semua benar. Namun yang pasti pengetahuan rata-rata pengusaha Indonesia, terutama mereka yang tidak berhubungan langsung dengan Jepang, tentang sistem manajemen dan tata nilai bisnis Jepang, umumnya sangat minim atau makin kosong sama sekali. Ketidaktahuan ini terutama disebabkan minimnya literatur tentang manajemen Jepang dan kesuliatan bahasanya. Dengan demikian tidak mengherankan bahwa orang Indonesia, terutama kelompok pengusahanya masih kurang mengetahui dan tidak mengerti manajemen Jepang. Hal ini sangat menyedihkan mengingat corak dan laju ekonomi Indonesia sedikit banyak harus berurusan dengan Jepang.
Terlepas dari kata "Suka atau Tidak" akan sistem dan tekhnik manajemen Jepang maupun terhadap sikap hidup mereka dalam parusahaan, maka adalah hal yang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Indonesia pasti akan bersentuhan dengan sistem manajemen Jepang yang sedang merajai pasar dagang dunia. Khusus buat saat ini saja kita di Indonesia sudah sangat susah sekali membebaskan diri dai pengaruh Jepang, baik dari sudut ekonomi maupun politik.
Semoga bermanfaat. Dan jika Anda membutuhkan informasi lebih dalam perihal pengertian manajement Indonesia dan Jepang, silahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung WhatsApp kami di 0812-5298-2900.
INFO PELATIHAN TERKAIT :FORM DAFTAR

Membangun Tim penjualan yang handal
Training dan Konsultasi bisa klik di FORM DAFTAR