Sebuah film buatan lokal, yang difilmkan dari kasus viralnya Desa Penari yang konon berada di Banyuwangi. Penonton bioskop sebelum dan setelah lebaran berbondong-bondong nonton di sini, setelah cuitan di tweeter yang sempat viral. Silahkan baca selanjutnya tulisan di bawah ini yang telah dibuat oleh Yuswohadi.
Dugaan saya ada tiga:
#1. IT’S CO-CREATION
Berbeda dengan film pada umumnya, film KKN Desa Penari (KDP) adalah “user-generated film”.
Maksudnya… Ceritanya “dibikin” oleh netizen dan sebelumnya sudah “diviralkan” oleh netizen. Produk apapun (tak cuma film) kalau idenya datang dari konsumen, maka besar sekali kemungkinan ia akan sukses. Namanya CO-CREATION. Seperti diketahui, cerita film KDP barasal dari cuitan akun Twitter Simpleman tahun 2019 yang kemudian viral.
Baca juga artikel : strategi marketing cara menjual produk melalui sosial media
#2. IT’S MYSTERY
Faktor kedua, karena cerita film ini masih penuh misteri dan teka-teki. Teka-teki menyangkut apakah KKN itu benar-benar ada atau fiksi belaka. Begitu juga sosok-sosoknya. Teka-teki juga menyangkut lokasi KKN, di kabupaten berinisial B dan desa yang namanya disamarkan menjadi Desa Penari. Setiap misteri selalu mendatangkan kepenasaran. Itulah yang memicu orang berbondong-bondong datang ke gedung bioskop. Itulah sebabnya saya menyebut kesuksesan adalah contoh sukses “PEMASARAN BY PENASARAN”.
#3. IT’S WOM
Nah, kalau sesuatu menimbulkan penasaran, maka ia begitu mudah “DIGORENG-GORENG” alias diperbincangkan di medsos. Sehingga menjadi BOLA LIAR yang bergulir menjangkau audiens yang amat luas. Kita tahu, word of mouth (WOM) marketing adalah pendekatan pemasaran yang paling nendang saat ini. Datanya menunjukkan 90% lebih konsumen percaya pada pesan pemasaran yang disampaikan melalui WOM.
Baca juga artikel : 5 strategi marketing dalam meningkatkan penjualan
Semoga tulisan diatas bermanfaat dan menginsipirasi Anda sebagai kaum marketing dan penyuka film di Indonesia. ( www.konsultanmanajemenusaha.com)