Cash flow buruk tidak bisa dihindari. Ini terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Pada masa pademi ini tentunya sulit sekali bagi perusahaan untuk mengatur cash flow-nya karena adanya ketidakseimbangan antara penjualan dan biaya-biaya yang mesti dikeluarkan. Oleh sebab itu diperlukan cara dan strategi untuk mengatasinya. Dibawah ini ada beberapa tips dalam mengatasi kesulitan cash flow.
Tinjau Piutang penjualan
Arus kas yang paling diandalkan biasanya adalah penerimaan penjualan. Ini bagian terpenting di perusahaan. Oleh sebab itu segera beresi semua piutang penjualan yang sudah jatuh tempo dan segera lakukan projek penagihan ke customer. Ini bisa menolong sebab dengan mulai mengendalikan piutang penjualan, maka pemasukan akan bertambah. Pengendalian piutang penjualan ini tujuannya adalah meminimalkan piutang penjualan yang molor tidak dibayar oleh customer serta meningkatkan pemasukan. Jika sulit customer bayar, tindakan akhir adalah return barang agar barang yang ada bisa dijual ke customer lain. Ini merupakan kekecualian yang mesti dinegosiasikan kepada customer, khususnya jika customer tidak bisa jual produknya dan kelebihan stiok.
Kurangi pengeluaran yang tidak perlu
Biaya-biaya yang tidak perlu segera kurangi dimasa krisis ini, meskipun biaya tetap sulit untuk dikurangi. Semua pengeluaran yang bersifat tidak urgent, misalnya biaya untuk pengembangan SDM yang sementara dihentikan. Biaya lainnya yang diluar operasional yang bisa dikurangi maka sebaiknyua dikurangi saja.
Tinjau pembelian pesersediaan
Mulai kurangi pembelian produk yang stoknnya tidak fast moving. Buat ngepres agar tidak ada uang yang mati di barang yang dibeli. Begitu pula dengan pabrik untuk bahan baku yang kurang begitu dibutuhkan sebaiknya dibelikan sesuai dengan planning produksi. Tidak menimbun dan tidak membiarkan stok di gudang menumpuk. Jada persediaan satu banding satu. Artinya penjualan 1 maka persediaan diusahakan 1. Jadi stok tidak melimpah. Hal ini dengan melihat penjualan rata-rata. Barang persediaan yang dibeli dengan porsi yang maksimal bisa membuat cash flow terganggu, kecuali kondisi normal. Jadi kurangi pembelian persediaan atau bahan baku yang cukup untuk menyeimbangkan dengan penjualan.
Keluarkan cadangan laba di tahan
Apabila selama ini ada laba yang ditahan di perusahaan, misalnya uang tunai yang disimpan di bank, atau penyimpanan lainnya, serta harta likuid lainnya. Sebaiknya segera dicairkan. Harta likuid misalnya harta dalam bentuk emas oleh perusahaan ketika mendapatkan laba, maka harta ini bisa dicairkan jika memang dibutuhkan.
Minta penangguhan jika dibutuhkan
Apabila cara-cara diatas tidak bisa dilakukan, maka jalan terakhir mesti dilakukan. Yaitu menyiapkan laporan keuangan yang dalam kondisi buruk untuk dilampirkan ke bank dimana perusahaan memiliki kredit Modal kerja atau kredit lainnya. Penangguhan ini adalah cara paling akhir jika semua sudah dilakukan tetapi tidak bisa mengcover cash flow perusahaan.
Semoga artikel di atas menjadi artikel yang bermanfaat. Apabila pembaca membutuhkan pendampingan dalam menganalisa laporan keuangan untuk Strategi bisnis, silahkan hubungi kami di https://wa.me/6281252982900. Kami siap membantu anda.