Efek dari wabah pandemi virus Covid-19 sudah dirasakan oleh para pelaku usaha di dunia dan di Indonesia pada khususnya. Mungkin bagi Anda yang melakukan impor barang dari negeri Tiongkok mendapatkan gangguan bulan Februari kemarin karena wabah yang sedang parah-parahnya di sana. Di Indonesia sendiri kelesuan ekonomi dan bisnis dirasakan sampai ke hampir semua lapisan masyarakat hingga saat ini.
Secara makro, kita dapat melihat kenaikan nilai tukar mata asing, penurunan tingkat suku bunga, anjloknya harga saham di IHSG, sampai paket kebijakan stimulus di bidang finansial dan perpajakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sedangkan pada level grassroots, kelesuan ekonomi tampak dari mulai tutupnya beberapa toko-toko dan pusat-pusat perbelanjaan / mall, sepinya pasar tradisional, berkurangnya order ojek daring ataupun aktivitas e-commerce, dan sebagainya.
Memang ada beberapa jenis usaha yang mengalami peningkatan penjualan saat ini, antara lain bidang kesehatan khususnya penjualan masker, sanitizer, sabun, sampai dengan vitamin. Selain itu bagi Anda pemilik toko bahan-bahan pokok atau supermarket ritel modern juga ramai didatangi oleh pengunjung yang ingin membeli cadangan untuk kebutuhannya sehari-hari di masa yang masih belum ada kepastian ini.
Melihat situasi ekonomi yang lesu ini bagi banyak orang dirasakan hampir sama seperti krisis finansial di Asia tahun 1997-1998, hanya saja waktu itu masyarakat masih bebas beraktifitas dalam perdagangan, industri, dsb. sedangkan situasi sekarang terbatasi gerak dan mobilitas masyarakat akibat resiko bisa tertularnya oleh virus Corona.
Hal ini menyebabkan beberapa pengusaha harus segera mengambil langkah-langkah kebijakan untuk mengatur ulang jalannya kegiatan operasional bisnis dalam menghadapi krisis yang disebabkan oleh pandemi virus Covid-19 di Indonesia yang bahkan jika diperlukan bagaimana agar agar bertahan sampai badai ini berlalu (survival mode).
Berikut ini adalah beberapa langkah dan kebijakan yang dapat Anda lakukan :
• Mengefisienkan Kegiatan Operasional Bisnis
Anda mungkin sedang berpikir untuk menutup sementara operasional bisnis Anda sampai wabah ini mereda di Indonesia, namun hal ini perlu dipertimbangkan kembali agar tidak memberikan dampak buruk kepada para pelanggan dan suplier Anda, dimana image perusahaan dapat menjadi negatif karena dirasa perusahaan tidak memiliki tata kelola yang baik ataupun terlihat kurang handal (reliable).
Oleh karena itu sebaiknya kegiatan operasional tetap berjalan namun Anda dapat membuatnya menjadi lebih efisien, seperti mengurangi kapasitas produksi harian atau pembelian barang, mengurangi jam buka toko Anda sambil melihat perkembangan pasar selanjutnya.
Selain itu Anda dapat mengijinkan karyawan untuk bekerja dari rumah (work from home) dan jika ada meeting koordinasi maka sebaiknya dilakukan secara online. Anda juga dapat melakukan merotasi jadwal kerja karyawan secara bergantian ada yang masuk ataupun off.
Apabila memang sampai diperlukan pemangkasan gaji karyawan, maka ceritakan kondisi keuangan sebenarnya dari perusahaan, lalu ajaklah karyawan Anda untuk berempati kepada perusahaan. Dengan begitu Anda masih memperhatikan kesejahteraan karyawan dan tetap berkomitmen untuk memberikan pendapatan di masa krisis ini. Dan pastikan bahwa ketika situasi sudah kembali normal, maka pendapatan mereka juga akan kembali normal.
Namun jika Anda sampai menutup sementara operasional perusahaan, maka infokan terlebih dahulu kepada para suplier dan pelanggan agar mereka tidak berpikir negatif tentang bisnis Anda. Dan pastikan Anda menyebutkan tanggal beroperasional kembali perusahaan Anda.
• Melakukan Restrukturisasi Utang atau Kredit
Penurunan pada pendapatan Anda akan berdampak pada gangguan kelancaran pembayaran utang kepada suplier ataupun jika ada kredit modal dari kreditur. Oleh karena itu coba akui kondisi keuangan Anda karena wabah virus ini kepada para suplier dan kreditur, dan ajukan skema restrukturisasi pembayaran yang sekiranya dapat diterima oleh mereka dari segi term of payment (TOP) yang lebih panjang sehingga cicilannya lebih ringan. Namun bukan berarti karena krisis ini Anda bisa melalaikan tanggung jawab pembayaran Anda namun tunjukkan bahwa Anda tetap berkomitmen untuk melunasinya hanya butuh waktu yang lebih lama.
• Mengatur Ulang Aliran Pendapatan Bisnis Anda
Seperti Anda menginginkan restrukturisasi terhadap pembayaran utang atau kredit Anda, demikian Anda juga bisa memberikan rasa empatik kepada para customer Anda yang mungkin sedang merasakan situasi yang sama. Periksalah kemampuan dan kondisi setiap customer Anda, tanyakan jika mereka ada kendala dalam melakukan pembayaran atau tidak, jika tidak ada maka lakukan pembayaran seperti biasa. Namun jika ada pelanggan yang juga mengalami kesulitan maka lakukan pengaturan sistem pembayarannya. Oleh karena itu segera hitung batas minimum pendapatan yang harus Anda terima untuk membiayai biaya operasional perusahaan, seperti beban gaji karyawan, beban utilitas, dsb. Kemudian buatlah skema pembayaran baru dan tawarkan ke pelanggan yang kesulitan tersebut.
• Mencari Sumber Pendapatan Baru
Situasi krisis ini bisa menumbuhkan ide dan kreativitas bagaimana caranya agar bisa bertahan dalam melewati kondisi ini. Tetaplah mencari informasi dan peluang bisnis yang bisa dijajali sehingga dapat menjadi tambahan pendapatan.
Jika Anda memiliki peluang untuk menjual barang-barang yang sedang dicari oleh masyarakat maka dapat Anda lakukan, namun jangan terkesan sedang memanfaatkan situasi dan mengambil untung dari situasi buruk ini, dengan Anda semakin berempati terhadap kondisi ini maka akan memberikan hal yang positif bagi bisnis Anda.
• Mengalihkan Modal ke Jenis Investasi Lain
Sudah sepantasnya bila di masa yang masih tidak menentu ini memiliki cadangan kas di tangan atau bank menjadi senjata untuk melewatinya, namun jika Anda sudah mengatur lebih cermat maka sisihkan sebagian dari cadangan tersebut untuk melakukan investasi pembelian beberapa aset, seperti pembelian saham yang sedang diskon besar, mencari komoditas barang yang harganya sedang miring, ataupun membeli properti murah dari orang lain yang kondisi ekonominya lebih membutuhkan uang pada kondisi sekarang.
Semoga kita sekalian dalam melalui krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi virus Covid-19 ini. Marilah kita semua mendoakan semoga kita sekalian masyarakat, khususnya para tenaga medis yang sedang bertarung di garda terdepan, selalu diberikan kesehatan dan perlindungan dari penyebaran virus, dan tentunya kesembuhan bagi para penderita penyakit ini.
Stay positive! Stay healthy! dan Tetap semangat!
(Stan Widyanto, MBA.)